Key Risk Indicators: Penanda Bahaya Bagi Organisasi
Key Risk Indicators (KRIs) adalah sekumpulan indikator yang menunjukkan perubahan-perubahan pada tingkat risiko. Dengan begitu, Key Risk Indicators berfungsi sebagai tanda peringatan dini bagi organisasi-organisasi dengan memungkinkannya melakukan pelaporan, pencegahan, maupun mitigasi risiko sedini mungkin.
Apa itu Key Risk Indicators dan apa saja manfaatnya bagi organisasi? Simak selengkapnya.
Secara umum, KRIs terukur dalam bentuk angka atau persentase. KRIs juga dapat diprediksi dan mencatat pola pergerakan nilai dalam rentang waktu tertentu. Disebabkan sifatnya yang memungkinkan pemberian wawasan mendalam (insights) terkait risiko, KRIs seringkali menjadi salah satu dasar pengambilan keputusan.
Key Risk Indicators (KRIs) yang menunjukkan kondisi potensi risiko dan Key Performance Indicators (KPIs) yang menunjukkan kondisi kinerja memiliki karakteristik yang mirip. Dengan kemiripan karakteristiknya itu, beberapa indikator dapat bertindak sebagai KRIs sekaligus KPIs.
KRIs dan KPIs seringkali berada dalam satu panel yang sama. Misalkan dalam laporan keuangan, beberapa akun bertindak sebagai KRIs, beberapa lainnya bertindak sebagai KPIs, dan sisanya merupakan kombinasi keduanya.
Contoh kombinasi KRIs dan KPIs adalah akun "Penjualan" dalam Laporan Laba Rugi. Secara umum, penjualan yang meningkat menunjukkan kinerja yang membaik, sementara penjualan yang menurun hingga titik tertentu mengindikasikan dapat terjadinya berbagai risiko.
Teknologi memungkinkan pencatatan KRIs yang selalu terbarui dan terkategorisasi, sehingga KRIs ini akan sangat mendukung aktivitas pengambilan keputusan organisasi.
Hal ini dapat tergambarkan dalam DSS (Decision Support System). DSS seringkali digunakan untuk mencatat kondisi organisasi di titik tertentu dengan asumsi tertentu, misalkan "pendapatan perusahaan tahun depan jika diluncurkan varian produk baru". Dengan begitu, KRIs pun menjadi komponen yang sangat penting karena wawasan dari KRIs akan sangat memengaruhi hasil output forecast dari DSS.
KRIs memang dapat dikatakan seperti KPIs yang diambil dari sudut pandang yang berbeda. Namun, organisasi yang menggunakan keduanya akan mendapatkan manfaat yang jauh lebih besar, dengan tidak hanya mengetahui kinerja setiap aktivitas organisasi, namun juga memahami aktivitas organisasi yang dekat dan rawan terhadap risiko.
Memastikan keduanya selalu terbarui dan terintegrasi akan meminimalisasi kemungkinan organisasi salah maupun terlambat mengambil keputusan.