reputasi meningkatkan sustainabilitas
Reputasi yang baik tidak hanya membantu perusahaan menarik dan mempertahankan pelanggan, melainkan juga mendorong pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang.
Skandal
Korupsi FIFA
Dugaan korupsi dan penyuapan oleh beberapa perusahaan kepada petinggi FIFA memaksa Sepp Blatter, Presiden FIFA, mengundurkan diri pada Juni 2015 lalu. Kasus ini secara langsung melemahkan reputasi organisasi yang tadinya disegani, diikuti dengan konsekuensi finansial yang terjadi setelahnya.
Perselingkuhan
Tiger Woods
Selain memberikan dampak negatif pada karirnya, skandal perselingkuhan Tiger Woods tahun 2009 juga memiliki dampak besar terhadap perusahaan yang mensponsorinya.
EA, Nike, dan PepsiCo dilaporkan mengalami kerugian signifikan: mencapai US$12 milyar, dan penurunan nilai pasar lebih dari 2% dalam 10-15 hari.
maka dari itu, reputasi perlu dikelola dengan pendekatan proaktif
Risk Management
mencegah ancaman menghancurkan reputasi
Crisis Management
mengurangi kerusakan reputasi yang sudah terjadi
pastikan risiko reputasi dikelola
oleh penanggung jawab khusus
Karena mencakup berbagai aktivitas bisnis yang terintegrasi, proses pengelolaan risiko reputasi tidak dapat dipegang oleh pemimpin perusahaan saja.
Seringkali, tanggung jawab pengelolaan reputasi dipimpin oleh seorang Chief Communication Officer. Perusahaan perlu melihat para karyawan sebagai reputation-ambassador perusahaan. Untuk memastikan seluruh proses berjalan dengan lancar, seluruh aktivitas juga perlu diintegrasikan dengan manajemen risiko yang terstruktur.
Kami dapat membantu Anda.
CRMS Indonesia adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk memfasilitasi akselerasi praktik manajemen risiko di Indonesia
melalui pengembangan keilmuan dan inisiatif untuk berbagi ke masyarakat luas.